Wednesday, September 24, 2008

Panggilan Mesra

Suatu hari Ganzar diundang makan malam oleh sahabatnya, Lieanto yang sudah berkeluarga 20 tahun, di rumahnya. Ketika mereka sedang makan sambil bernostalgia, sesekali Lieanto memanggil istrinya untuk datang melayani ketika ia memerlukan sesuatu. Lieanto selalu memanggil istrinya dengan kalimat, "Sayang,..." atau "Cantikku, ..." atau sesekali dengan , "Manisku...!"

Ganzar terkagum-kagum melihat mesranya keluarga itu. Dan saat istri Lieanto berada jauh dari meja makan, Ganzar memberanikan diri dan bertanya, "Sepertinya aku harus belajar banyak membina keluarga dari kamu, Lie! Apasih rahasianya sehingga kalian selalu mesra, meski kalian sudah menikah sangat lama? Kalian begitu harmonis!!"

Lalu Lieanto sesaat memperhatikan pintu dapur, dan mendekati Ganzar, lalu berbisik, "Bukan begitu Zar,... jujur saja, sudah lama aku lupa nama istriku itu!!"

Gajah Mati

Seekor gajah mati disebuah kebun binatang karena usia tua. Mendengar kabar itu, Manajer kebun binatang pun melakukan peninjauan. Akhirnya ia menemukan bahwa seekor gajah seberat 1 ton lebih tergeletak mati, di samping gajah itu terlihat seorang petugas kebun binatang yang sedang menangis terisak-isak.

"Sudahlah Pak, memang berat rasanya Anda sebagai pawang berpisah dengan gajah yang Anda rawat selama bertahun-tahun, lagi pula masih banyak 'kan gajah-gajah yang lain." hibur sang manajer.

"Tapi Pak, saya bukan pawang gajah!" Bantah petugas yang menangis itu.

"Lho, kalau Anda bukan pawangnya kenapa Anda sangat sedih? Anda ini siapa?" Tanya sang Manajer dengan kagetnya.

"Saya petugas yang disuruh menggali kuburannya!" Jawab petugas itu sambil terus menangis.

Astaga...!!

Seorang pengendara sepeda motor sedang melaju kencang di jalan raya. Tiba-tiba ia menabrak seekor kucing yang langsung jatuh tak sadarkan diri. Dia segera memutar sepeda motornya dan membawa kucing malang yang tak sadarkan diri itu untuk dibawanya pulang.

Ketika sampai di rumah, dia meletakkan kucing itu di dalam sangkar yang sudah tidak terpakai. Sebelum orang tersebut pergi, tidak lupa ia meninggalkan makanan dan air dalam sangkar tersebut. Beberapa saat setelah orang itu pergi, kucing itupun akhirnya siuman dan dengan bingung langsung memandang sekelilingnya sambil berkata, "Terali besi, ... makanan, ... air... Ya Tuhan!!! Aku sudah membunuh orang itu!!!"

Negative Thinking

Bihun sangat iri kepada Indomie, karenanya setiap kali bertemu di warung, toko, ataupun supermarket, mereka tidak pernah bertegur sapa. Bahkan Bihun sering mengolok-olok Indomie di depan umum, "Dasar kribo jelek hiih, mentang-mentang kuning gemuk aja orang lebih suka sama kamu, eh... dasar, nggak tahu malu!"

Hari-hari berlalu, minggu berlalu dengan semakin menumpuknya rasa kedengkian dan kebencian di hati Bihun. Indomie sih tetap adem ayem, tidak peduli Bihun mau bilang apa. Pikir Indomie dalam hatinya, "Kafilah menggonggong, Anjing tetap berlalu kan..."

Suatu hari di sebuah supermarket mulcul item baru yang bernama Spaghetti. Dan kebetulan Bihun pun melihat hal itu. Karena tidak kuat menahan emosi, Bihun lompat dan berlari dari raknya dan memukuli kepala Spaghetti sambil berteriak, "jangan kira gua nggak ngenalin loe ya!!! Meskipun loe di-rebounding begitu, gue tetep tahu loe si kribo yang jelek itu..."